Kamis, 12 Januari 2012

Renovasi Ruang Banggar DPR telan 20 milyar



Ruang Badan Anggaran DPR RI menelan biaya 20 milyar rupiah merupakan angka yang sangat fantastis untuk sebuah ruangan dengan ukuran cuma 20 x 20 meter. Logika mana yang bisa membenarkan alasan agar hal ini bisa diterima ?

Beberapa saat yang lalu muncul proyek gedung baru yang bernilai trilyunan rupiah, namun hal ini urung dilaksanakan (ditunda?)karena tidak etis setelah mendapat kritikan tajam dari masyarakat. Dan beberapa hari lalu tentang renovasi toilet. Sekarang ruang badan anggaran yang telah mencuri start tanpa ada klarifikasi sama sekali, tahu-tahu sudah jadi .

Sekjen DPR  Nining Indra Saleh mengungkapkan bahwa Renovasi Ruang banggar dikerjakan oleh tiga kontraktor.
Pertama, PT Gubah Laras sebagai pemenang tender konsultan perencana senilai Rp. 565.500.000,- tertanggal 12 Sept 2011
Kedua, PT Jagat Rona Semesta sebagai pemenang tender konsultan pengawas senilai Rp.234.390.000,- tertanggal 7 Nov 2011.
Ketiga, PT.Pembangunan Perumahan, pemenang tender pelaksanaan senilai Rp. 19.995.000.000,- dengan masa konstruksi 48 hari kalender mulai 14 November - 31 Desember 2011.
Total Biaya mencapai Rp. 20.794.890.000,-

Biaya sebesar ini bisa membuat sebuat mall kecil. lho



Ketua DPR Marzuki Alie mengaku tidak tahu atas renovasi ini dan mempersilahkan KPK untuk menyelidiki Banggar.
Sementara itu menteri keuangan mengatakan ide renovasi ini dari DPR dan sudah benar secara prosedur.

Seluruh Anggota DPR sontak kaget dengan peristiwa ini dan mengaku malu karena menghina rakaat ang diwakilinya.

Pertanyaan yang pas sebenarnya mudah. Siapakah yang bertanggung jawab atas renovasi ini ? Mengapa seorang sekjen bisa memutuskan sesuatu tanpa sepengetahuan Ketua DPR dan para wakilnya ?

Untuk proyek senilai 48 hari kerja dengan luas 400 meter persegi berarti tiap hari menghabiskan dana 416 juta rupiah , dan biaya per meter persegi mencapai 100 juta rupiah hanya untuk sebuah renovasi. dan untuk konsultan pengawas saja mendapat hampir 5 juta per hari. Hebat benar........... mau ditaruh dimana muka anggota DPR..

Bagaimana bisa DPR menyelesaikan tugasnya kalau di gedung DPR  lebih memprihatinkan begini ???
Apakah yang menarik perhatian untuk dibahas hanya pemilu 2014 mendatang saja ?
Apakah hanya menjadi sandiwara ? Dagelan yang tak lucu lagi bahkan mengurai air mata rakyat ....

Semua orang di DPR saling melempar tanggung jawab , tak ada yang ksatria mengakui kebobrokan ini...
Sampai kapan ?  ... 2014?  semoga gak main hancur negara ini......

Ya Allah selamatkan negeriku ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar