Dahlan Iskan Menteri BUMN hari ini mengikuti sidang kabinet di istana
Bogor. Hal ini merupakan kewajiban seorang menteri sebagai anggota
kabinet Republik Indonesia.
Namun yang luar biasa adalah beliau berangkat dari kediamannya naik KRL sendirian tidak memiliki pengawal sama sekali. Sejak pagi sudah antre di stasiun, membeli tiket sendiri dan melihat-lihat sekeliling sambil menunggu keberangkatan kereta. untungnya kereta tidak begitu penuh. Di dalam kereta pun ia mengunjungi semua gerbong hingga lokomotif tempat masinis bekerja.
Sesampainya di stasiun Bogor ternya mampir dulu di warung soto, "Sarapan dulu" katanya. Bahkan karena mungkin tidak sabar menunggu dilayani Pak DI meracik sendiri sotonya, dan kemudian melahapnya dengan cepat. Bahkan sempat nambah makan sotonya.
Ketika melihat jam tangan hampir jam 9. beliau harus buru-buru ke istana Bogor, Karena menunggu jemputan tidak datang akhirnya beliau naik ojek menuju Istana dengan memberi sang ojek imbalan 150 ribu rupiah. ( Berkah untuk si pengojek).
Selepas dari sidang itupun pulang menuju kantornya pun naik KRL lagi.
Ada yang beranggapan kalau pak di ini mencari sensasi, tapi beliau menampiknya.
Sudah sewajarnya kita tidak boleh berpikiran negatif dengan tindakan ini, bahkan kita harus bersyukur ada menteri seperti dia. Kita berdosa bila menzalimi dia meskipun hanya prasangka negatif semata.
Sesungguhnya dia sedang bekerja dimanapun juga dengan kelincahan yang dimilikinya dengan sepatu ketsnya.
Semoga dianugerahi kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan tugasnya.
Namun yang luar biasa adalah beliau berangkat dari kediamannya naik KRL sendirian tidak memiliki pengawal sama sekali. Sejak pagi sudah antre di stasiun, membeli tiket sendiri dan melihat-lihat sekeliling sambil menunggu keberangkatan kereta. untungnya kereta tidak begitu penuh. Di dalam kereta pun ia mengunjungi semua gerbong hingga lokomotif tempat masinis bekerja.
Sesampainya di stasiun Bogor ternya mampir dulu di warung soto, "Sarapan dulu" katanya. Bahkan karena mungkin tidak sabar menunggu dilayani Pak DI meracik sendiri sotonya, dan kemudian melahapnya dengan cepat. Bahkan sempat nambah makan sotonya.
Ketika melihat jam tangan hampir jam 9. beliau harus buru-buru ke istana Bogor, Karena menunggu jemputan tidak datang akhirnya beliau naik ojek menuju Istana dengan memberi sang ojek imbalan 150 ribu rupiah. ( Berkah untuk si pengojek).
Selepas dari sidang itupun pulang menuju kantornya pun naik KRL lagi.
Ada yang beranggapan kalau pak di ini mencari sensasi, tapi beliau menampiknya.
Sudah sewajarnya kita tidak boleh berpikiran negatif dengan tindakan ini, bahkan kita harus bersyukur ada menteri seperti dia. Kita berdosa bila menzalimi dia meskipun hanya prasangka negatif semata.
Sesungguhnya dia sedang bekerja dimanapun juga dengan kelincahan yang dimilikinya dengan sepatu ketsnya.
Semoga dianugerahi kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan tugasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar