Rabu, 07 Desember 2011

Dahlan Iskan mengubah tradisi


Dahlan Iskan untuk ke sekian kalinya membuat kejutan. Kemarin pak DI menginspeksi sistem pelayanan KRL namun caranya tak lazim bagi para pejabat di Indonesia sejak dulu hingga detik ini. Beliau mengantre tiket sendiri dan naik krl dengan berjubel bersama warga jakarta.

Kenekatan ini lebih hebat lagi karena sidak ini dilakukan tanpa pengawalan, hanya seseorang yang berpakaian sederhana nyaris sama selalu ada di sekitarnya. Tidak ada pihak yang tahu kalau akan ada sidak termasuk PT KAI dan KCJ dan ketika tahupun Pak DI tidak mau ditemani/dikawal.

Sungguh tak disangka-sangka bahwa DI mau melakukan itu atau kita baru tahu bahwa beliau mempunyai kebiasaan/hobi seperti itu. Mengingat dia adalah orang kaya, bos dari perusahaan grup Jawa Pos dengan lebih  dari tiga ratus anak perusahaan.

Usaha ini beliau berujar, “ini bukan sidak, saya cuma ingin merasakan naik KRL.”  Namun di kesempatan itu dia sebenarnya mengecek bagaimana langkah KAI yang menerapkan sistem baru jadwal dan rute baru yang dianggap lebih efisien. Malah beliau punya niat untuk naik ke atap kereta tapi tidak jadi.

Apa yang dilakukan beliau sungguh merupakan ironi “tradisi” pejabat negeri kita. Tradisi pengawalan yang ketat, sebelum disidak lokasinya akan disterilkan terlebih dahulu, dan penyambutan berlangsung dengan meriah serta tak lupa ada’uang saku’ atas kesempatan kunjungan kerjanya. Dan juga skenario lain – kalo pak menteri anu bertanya  ini , kamu harus jawab begini yaa…. Jawab yang baik-baik aja.

Turun dari kereta dalam perjalanan menuju kantornya beliaupun menyempatkan diri mampir “sidak” di tiga bumn dengan jalan kaki sendirian. Dan akhirnya sampai di kantornya sekitar pukul dua belas.

Profil Dahlan Iskan mungkin mengagetkan kita semua, tapi kita harusnya tidak kaget lagi atas kebiasaannya, Sebenarnya  kehebatan beliau terletak pada ketegasan sikap dan keberaniannya memutuskan sesuatu tanpa tanpa keraguan sedikitpun dan optimisme luar biasa bahwa keputusan itu berhasil sukses dengan kerja keras.

Ada titipan dari saya, kapan pak DI menyidak Rumah sakit pemerintah, agar pelayanan publiknya lebih afdhal.
Satu lagi, permisi kapan KAI punya kereta api secanggih shinkansen ? he.he..

Selamat berjuang Pak DI, kami akan terus mendukungmu.  

Shop Amazon's Holiday Flurry Week
Shop Amazon's Kindle Accessories Store

Tidak ada komentar:

Posting Komentar